Loading...
28 Nov 2012

Ahlak Mulia Antara Harapan Dan Kenyataa

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Di zaman ini tak ubahnya duduk di atas duri, atau istilah jawa mengatakan bagaikan“ancik-ancik ing pucuking pring.” Ungkapan ini sering kita dengar sebagai gambaran bahwasannya menjalani kehidupantidaklah mudah, butuh kehati-hatian, butuh kewaspadaan, bahkan butuh perjuangan yang luar biasa agar selamat ditengah-tengah maraknya era globalisasi yang mencengkram hampir sebagian besar umat manusia tanpa memandang tingkatan umur dan batasan usia. Kemajuan era globalisasi diikuti pulaperubahan kehidupan di tengah-tengah masyarakat, bukan cuma manfaat yang diperoleh tapi disisi lain muncul pula degradasi moral dan demoralisasi pemuda sebagai akibat negatif dari imbasnya kemajuan era globalisasi. Dipihak lain kekhawatiran orang tua terhadap anaknya sering mengusik dalam benakorang tua sebagai bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Bukankah anak sebagai amanah? Bukankah anak titipan Allah SWT yang harus dijaga dari degradasi moral dan demoralisasi, baik lahir maupun batin? Kewajiban Orang Tua Dalam agama islam kewajiban orang tua terhadap anaknya sangatlah jelas. Artinya : “kewajiban orang tua terhadap anaknya yaitu mengajari adab, ahlak, dan mengajarkan ilmu”. Yang menjadi pertanyaan, mengapa mesti adab, akhlak, baru kemudian ilmu? Untuk mencari ilmu tentunya dimulai dari adabnya mencari ilmu. Ini sangat beralasan, karena ilmu yang dicari tidak akan diperoleh jika tidak disertai dengan tata cara atau adabnya mencari ilmu, adabnya membagi waktu, adabnya murid terhadap guru, santri terhadap kiyai, hingga adabnya orang ketika belajar. Semua itu diperlukan adab yang benar supaya apa yang dicita-citakan terwujud dalam sebuah kenyataan. Akhlak Kewajiban orang tua berikutnya yaitu mengajarkan ahlak yang baik kepada anaknya. Sebagaimana Rasulullah SAW sendiri di utus kedunia ini tiada lain yang utama adalah memperbaiki ahlak manusia. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Dan tidakkah saya di utus kedunia ini kecuali unntuk memperbaiki ahlak manusia”. Dengan akhlak, seseorang akan mendapatkan tempat yang terhormat di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, bahkan disisi Allah SWT. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam mengembangkan dakwah sampai mengalahkan orang-orang yang memusuhinya, tidak lain karena ahlak beliau yang mulia. Akhlakul karimah yang dimiliki Nabi Muhammad SAW mampu menundukkan orang-orang yang cinta maupun benci terhadap beliau, orang yang cinta semakin merasa aman bersamanya, demikian pula orang yang benci berubah menjadi simpati. Sebaliknya orang menjadi rendah derajatnya jika tidak mampu ber-akhlakulkarimah. Perbuatan tidak baik ataupun perbuatan baik yang dilakukan seseorang, ke-semuanya akan membawa konsekuensi dari perbuatannya sendiri-sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-qur’an surat Al-Isra’ ayat 7 : Artinya : “jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu akan kembali untuk dirimu sendiri”. Memaknai dari ayat diatas perbuatan baik yang kita lakukan kepada siapapun terlebih kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangannya tidaklah akan sia-sia. Semua akan kembali kepada kita, jikalau kita berbuat yang tidak baik maksiat misalnya atau sering berbuat dosa umpamanya. Sungguh sama artinya kita telah menganiaya diri ini dengan melemparkan diri kita ini kedalam api neraka sebagai ganjarannya. Demikian juga sejarah membuktikan kerusakan, bencana, bahkan adzab yang terjadi pada orang-orang zaman dahulu. Diakibatkan dari rusaknya ahlak yang dimiliki umat itu sendiri, lantas bagaimana dengan zaman sekarang jika generasi saat ini rusak moralnya, morat-marit ahlaknya, terlalu bebas pergaulannya tanpa mengindahkan nama agama? Yang ada pada diri kita keprihatinan yang begitu mendalam. Haruskah kita menunggu datangnya bencana dengan membiarkan perbuatan maksiat tumbuh subur disekitar kita? Semuanya butuh kesadaran kita semua untuk saling menasehati didalam kebenaran. Wa Allahu a’lam...

0 comments:

 
TOP