Ø
Ikhlas Karena Allah:
“Siapa menuntut ilmu untuk
meraih kebahagiaan negeri akhirat; ia kan beruntung meraih kemuliaan dari Allah
yang Maha Pemberi Petunjuk; Maka dia pun akan meraih kebaikan yang berasal dari
hamba-Nya”
Ø
Meninggalkan Perbuatan Dosa:
“Aku mengadu kepada Waki’
tentang kelemahan hafalanku; ia pun memberikan nasehat agar aku meninggalkan
maksiat; Ia memberitahuku pula bahwa ilmu itu cahaya; dan cahaya Allah tidak
diberikan kepada orang yang maksiat.”
Ø
Menuntut Ilmu Sejak Dini:
“Siapa yang kehilangan
waktu belajar pada waktu mudanya; takbirkan dia empat kali; anggap saja ia
sudah mati. Seorang pemuda akan berarti apabila ia berilmu dan bertaqwa; Jika
dua hal itu tiada, pemuda pun tak bermakna lagi.”
Ø
Mencatat Setiap Ilmu yang
dipelajari:
“Ilmu itu bagaikan binatang
buruan, dan menulis adalah pengikatnya; ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat;
Sebab diantara bentuk kebodohan, engkau memburu seekor rusa; lalu kau biarkan
rusa itu bebas begitu saja.”
Ø
Sabar Dibimbing Guru:
“Sabarlah dengan sikap guru
yang terasa pahit di hatimu; sebab kegagalan itu disebabkan meninggalkan guru.
Barangsiapa yang tak mau merasakan pahitnya menuntut ilmu sesaat; sepanjang
hidupnya ia akan menjadi orang hina karena kebodohannya.”
Ø
Manajemen Waktu yang Baik:
“Takkan ada seorang pun
yang akan mencapai seluruh ilmu; takkan ada, meskipun ia terus berusaha seribu
tahun lamanya. Sesungguhnya ilmu itu bagaikan lautan yang sangat dalam, sebab
itu ambilah semua yang terbaik dari ilmu yang ada.”
Ø
Menikmati Ilmu yang Dipelajari:
“Malam-malamku untuk
mempelajari ilmu terasa lebih indah daripada bersentuhan dengan wanita cantik
dan aroma parfum. Mata penaku yang tertuang dalam lembaran-lembaran kertasku
lebih nikmat daripada bercinta dan bercumbu. Menepuk debu-debu yang menempel di
lembaran-lembara kertasku lebih indah suaranya daripada tepukan rebana gadis
jelita.”
Ø
Berkumpul dengan Orang Berilmu
dan Saleh:
“Bergaullah dengan
orang-orang berilmu dan bertemanlah dengan orang-orang saleh diantara mereka;
sebab berteman dengan mereka sangat bermanfaat dan bergaul dengan mereka akan
membawa keuntungan. Janganlah kau merendahkan mereka dengan pandanganmu; sebab
mereka seperti bintang yang memberi petunjuk, tak ada bintang yang seperti
mereka.”
Ø
Mengembara Mencari Ilmu:
“Mengembaralah! Engkau akan
mendapat sahabat-sahabat pengganti sahabat-sahabat yang ditinggalkan. Bekerja
keraslah, karena kelezatan hidup adalah dalam bekerja keras. Saya berpendapat
bahwa air jika tetap di suatu tempat, ia akan busuk. Jika ia mengalir barulah
ia bersih, dan kalau tidak mengalir akan menjadi kotor. Singa, jika tidak
keluar dari sarangnya, ia tak akan dapat makan. Anak panah jika tak meluncur
dari busurnya ia takkan mengena.”
Ø
Menghargai Pendapat Orang Lain:
“Jika Anda benar-benar memiliki
ilmu dan pemahaman tentang ikhtilaf ulama dulu dan sekarang. Maka hadapilah
lawan diskusimu dengan tenang dan bijak; jangan sombong dan keras kepala.”
Ø
Tak Pernah Puas dengan Ilmunya:
“Setiap aku mendapat
pelajaran dari masa, setiap itu pula aku tahu segala kekurangan akalku. Setiap
ilmuku bertambah, setiap itu pula bertambah pengetahuanku akan kebodohanku.”
Demikianlah adab mencari
ilmu rumusan Imam Syafii rahimahullah, yang kiranya bisa dijadikan panduan oleh
para penuntut ilmu dimanapun berada.
[Dikutip dari Kitab Diwan
al-Imam al-Syafii karya Muhammad Abdurrahim (Beirut: Dar al-Fikr, 1995)
0 comments:
Post a Comment