PROSEDUR
PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah media
pembelajaran PAI
yang
diampu oleh Abdul Basir, M. Pd
Disusun :
Anwar Anas
Ismi Novita
Nurlaela
Muhammad
Khusni Mubarok
Nurma Meliana
Sulkhatus
Sirojuddin
PAI IVA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN (FITK)
UNVERSITAS SAINS
AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Lingkungan
alam dan lingkungan sosial yang kondusif akan menjadikan peserta didik semakin
kreatif-mandiri. Diantara yang bisa digunakan untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif adalah alat-alat dan media pendidikan. Sebagai komponen pendidikan, alat
dan media dapat membantu peran pendidik dalam proses pembelajaran. Terlebih
lagi dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, dahulu yang dirasa sulit
menjadi mudah, yang jauh menjadi dekat, dan yang membutuhkan waktu lama menjadi
bisa diselesaikan dengan cepat. Di zaman dahulu ada istilah “ilmu melipat bumi”
yaitu ilmu yang salah satunya berfungsi mendekatkan jarak demi mempercepat
sampai pada tujuan. Dalam konteks saat ini, ilmu tersebut diimplementasikan
dengan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan semakin
meluas dan memiliki pembaharuan-pembaharuan yang signifikan, termasuk
pemanfaatannya dalam menunjang pembelajaran. Melalui media-media yang ada, maka
proses pembelajaran diharapkan semakin inovativ, kreativ, serta menyenangkan
bagi peserta didik pada khususnya. Dalam hal ini, pendidik memiliki peran
penting dalam menyediakan serta menerapkan media yang sesuai dengan materi yang
disajikan. Dalam makalah ini, penulis berusaha untuk memaparkan mengenai
langkah-langkah pemilihan media pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam pemilihan media pembelajaran, prisip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran,
serta kriteria pemilihan media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Media pembelajaran
Dalam pendidikan dan pengajaran, untuk mencapai tujuan
agar terdapat efisiensi dan efektifitas,
maka diperlukan suatu alat bantu yang dikenal dengan istilah “media
belajar”. Secara etimologi, media berasal dari kata “medium”
yang berarti perantara atau pengantar . media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan[1].
Sedangkan menurut para ahli lain, menggunakan istilah media pembelajaran
sebagai “teaching material” atau instruksional material[2], artinya
identik dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata “raga”, yaitu
suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar dan yang dapat diamati melalui
indera kita.
Sedangkan pengertian
media pendidikan secara definitive, para ahli memberi rumusan yang berbeda,
masing-masing memiliki wawasan dan orientasi yang berlainan, namun demikian
pada prinsipnya ada kesamaan pengertian yang mendasar. Dan dapat diambil
kesimpulan bahwa media pendidikan atau pengajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengiriman ke si penerima guna merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Sebagai pembawa (penyalur) pesan, media pengajaran
tidak hanya digunakan oleh guru, tetapi yang lebih penting dapat pula digunakan
oleh siswa. Dengan demikian penggunaan
media dalam pembelajaran sangat penting dilakukan, karena media pada hakekatnya merupakan
salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya
merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses
pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah
penggunaaan media yang memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan
media yang kita pilih.
Apabila
kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam
pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya adalah sudah tersediakah media
tersebut di sekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka kita tinggal meminjam
atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika
media yang kita butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau kita harus
membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
Jadi,
pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media yang
terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk
itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar,
karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan
masing-masing.
2.
Pendekatan
proses pemilihan media
Anderson
(1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan media
pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
a. Pemilihan tertutup, terjadi apabila alternatif media
telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau
tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau pun kita memilih, maka yang kita lakukan lebih banyak ke
arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis
media tertentu. Misalnya saja, telah ditetapkan bahwa media
yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian, bukanlah
mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan bukan media lain?
Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja yang
tepat untuk disajikan melalui media audio.
b. Model pemilihan terbuka, merupakan kebalikan dari pemilihan
tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai
dengan kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan
terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut
kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan. Seorang
guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara
pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
3.
Faktor-faktor
dalam pemilihan media
Dalam lembaga pendidikan formal, berbagai media pendidikan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
kegiatan belajar mengajar, baik media jadi yang dibeli dari toko/pasar bebas
maupun media yang dibuat sendiri, ataupun media yang disiapkan dan dikembangkan
oleh sekolah sendiri.
Dalam hal ini guru haruslah pandai dalam memilih media apa yang sesuai dan cocok
digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu
beberapa faktor perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menggunakan
media, [3]
diantaranya :
1.
Faktor tujuan. Media dipilih dan
digunakan haruslah sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan/
dirumuskan
2.
Faktor
Efektifitas. Dari berbagai media yang ada, haruslah dipilih media yang
paling efektif untuk digunakan dan paling tepat/sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang dirumuskan
3.
Faktor
kemampuan guru dan siswa. Media yang dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan
kemampuan yang ada pada guru dan siswa, sesuai dengan pola belajar serta menarik perhatian
4.
Faktor
fleksibilitas (Kelenturan), tahan lama dengan kenyataan. Dalam memilih
media haruslah dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat digunakan dalam
berbagai situasi, tahan lama (tidak sekali pakai langsung dibuang), menghemat
biaya dan tidak berbahaya sewaktu digunakan.
5.
Faktor
kesediaan media. Sekolah tidak sama dalam menyediakan berbagai media yang
dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan situasi dan
kondisi masing-masing sekolah. Misalnya guru membuat sensiri, membuat
bersama-sama siswa, membeli, menyewa, dll
6.
Faktor
kesesuaian antara manfaat dan biaya. Dalam memilih media haruslah
dipertimbangkan apakah biaya pengadaannya sesuai dengan manfaat yang didapatkan
7.
Faktor kualitas
dan tehnik. Dalam pengadaan media, seorang guru harus
mempertimbangkan kualitas dari media tersebut, tidak sekedar bisa dipakai.
Media yang bernutu/berkualitas bisa tahan lama (tidak mudah rusak), dan sewaktu-waktu digunakan lagi
tidak harus mengusahakan yang baru.
Dengan mempertimbangkan beberapa faktor-faktor diatas, maka kecil
kemungkinannya seorang guru keliru dalam memilih dan menggunakan media, atau
setidak-tidaknya dapat mengurangi kesalahan dalam memilih media yang akan
digunakan. Disamping itu, akan memperjelas pula bahwa efektifitas tercapainya
tujuan tidaklah tergantung pada mahal atau murahnya harga media tersebut.
Ketepatan dalam memilih dan menggunakan media akan sangat berpengaruh terhadap
pencapaiannya tujuan pengajaran.
4.
Kriteria
pemilihan media
Memilih
media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas
kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media
maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang
yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita
jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai
berikut.
·
Tujuan
Apa tujuan pembelajaran, atau apa kompetensi yang ingin dicapai?
Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikomotor atau
kombinasinya?. Jenis
rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau
kombinasinya?.
Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam?, Jawaban atas pertanyaan itu akan
mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media audio, visual diam,
visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.
·
Sasaran
didik
Siapakah sasaran didik yang akan
menggunakan media?, bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana
latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan
minat belajarnya?, dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria
ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya.
Mengapa?, Karena pada akhirnya sasaran inilah
yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media
harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
·
Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media
tersebut?,
Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan
tujuan yang akan dicapai?, Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika
kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena
kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain,
mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu,
sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana
karaktristik media tersebut.
·
Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah
berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan
kita pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia / yang kita
memiliki, cukupkah ?, Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan
untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia
dalam proses pembelajaran ?, Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi
kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi,
media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat
digunakan dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.
·
Biaya
Faktor biaya juga merupakan
pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya
dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah
artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab
itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita
pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau
meyewa media tersebut?, Bisakah kita mengusahakan beaya tersebut/ apakah
besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai?, Tidak mungkinkan tujuan belajar itu
tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain
yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar?, Media yang mahal, belum tentu lebih
efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang
murah.
·
Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media
juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar
kita, di sekolah atau di pasaran ?, Kalau kita harus membuatnya
sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana
untuk membuatnya?, Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah
sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas?. Misalnya, untuk menjelaskan tentang
proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan
melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau
tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana
matahari.
·
Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah
dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan.
Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau
masal ?, Dalam hal ini kita perlu
merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan
dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks
penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.
·
Mutu
Teknis
Kriteria ini terutama untuk
memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program
audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media
tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ?, Apakah suaranya jelas dan enak
didengar ?,
Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media saja,
lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya. Perlu
diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya
bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi
kita gunakan.
Kriteria
lainnya yang dapat kita gunakan untuk memilih media pembelajaran yang tepat
dapat mempertimbangkan faktor Acces, Cost, Technology, Interactivity,
Organization, dan Novelty (ACTION). Penjelasan dari akronim tersebut
sebagai berikut:
ü Acces, artinya media yang diperlukan
dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan siswa
ü Cost, artinya media yang akan
dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau.
ü Technology, artinya media yang akan digunakan
apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya.
ü Interactivity, artinya media yang akan dipilih
dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan
terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual dan mental.
ü Organization, artinya dalam memilih media
pembelajaran tersebut, secara organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan
sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber belajar yang mengelola).
ü Novelty, artinya media yang dipilih
tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya tarik bagi siswa yang
belajar.
Media-media
yang akan dipilih dalam proses pembelajaran juga harus memenuhi syarat-syarat visible,
intresting, simple, useful, accurate, legitimate, structure (VISUALS).
Penjelasan dari syarat tersebut adalah:
ü Visible atau mudah dilihat, artinya media
yang digunakan harus dapat memperikan keterbacaan bagi orang lain yang
melihatnya
ü Interesting atau menarik, yaitu media yang
digunakan harus memiliki nilai kemenarikan. Sehingga yang melihatnya akan
tergerak dan terdorong untuk memperhatikan pesan yang disampaikan melalui media tersebut
ü Simple atau sederhana, yaitu media yang
digunakan juga harus memiliki nilai kepraktisan dan kesederhanaan, sehingga
tidak berakibat pada in-efesiensi dalam pembelajaran
ü Useful atau bermanfaat, yaitu media yang
digunakan dapat bermanfaat dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang
diharapkan,
ü Accurate atau benar, yaitu media yang
dipilih benar-benar sesuai dengan karakteristik materi atau tujuan
pembelajaran. Atau dengan kata lain media tersebut benar-benar valid dalam
pembuatan dan penggunaannya dalam pembelajaran
ü Legitimate atau Sah, masuk akal artinya media
pembelajaran dirancang dan digunakan untuk kepentingan pembelajaran oleh orang
atau lembaga yang berwenang (seperti guru)
ü Structure atau tersetruktur artinya media
pembelajaran, baik dalam pembuatan atau penggunaannya merupakan bagian tak
terpisahkan dari materi yang akan disampaikan melalui media tersebut.
5.
Prinsip-prinsip
dalam penggunaan media pendidikan
Dalam proses belajar mengajar seorang guru belum cukup apabila hanya mengetahui kegunaan
dan mengetahui penggunaan media pembelajaran, melainkan harus mengetahui dan
terampil bagaimana cara menggunakannya. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa
prinsip/kriteria penggunaan
media yang perlu dipedomani oleh guru dalam proses belajar mengajar yaitu [4]
:
a.
Ketepatan dengan tujuan pembelajaran,
artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang
telah ditetapkan
b.
Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran,
artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip yang sangat memerlukan
bantuan media agar mudah dipahami siswa
c.
Kemudahan memperoleh media, artinya
media yang diperlukan mudah memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh
guru pada saat mengajar atau mungkin sudah tersedia di sekolah
d.
Ketrampilan guru dalam menggunakan
media, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat
menggunakan dalam proses pembelajaran
e.
Tersedianya waktu untuk menggunakannya,
sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran
berlangsung
f.
Sesuai dengan taraf berfikir siswa
sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami siswa.
6.
Langkah-langkah
memilih media
Untuk
jenis media rancangan (by design), beberapa macam cara telah dikembangkan
untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini, Anderson (1976)
mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam proses
tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan
jenis penentuan media, yaitu :
j
Menentukan apakah pesan yang akan
kita sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya
sekedar informasi umum/hiburan. Jika hanya sekedar informasi
umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan
media yang bersifat/untuk keperluan pembelajaran.
j
Menentukan apakah media itu
dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar
bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses juga
dihentikan ( diabaikan).
j
Menentukan apakah tujuan
pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
j
Menentukan jenis media yang
sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria
lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan biaya.
j
Me-review kembali jenis media yang telah
dipilih, apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada
alternatif jenis media lain yang lebih tepat.
Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.
7.
Penerapan media
dalam proses pembelajaran
j
Media gambar, potret, slide: siswa
dapat memperoleh gambaran nyata tentang peristiwa atau benda-benda bersejarah
j
Media film, radio: siswa dapat
mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena tmpatnya jauh,
berbahaya, atau terlarang, misalnya tentang kehidupan harimau dihutan
j
Media mikroskop, slide : siswa dapat
memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/masalah yang sukar diamati secara
langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar
atau terlalu kecil. Misalnya mengetahui tentang bakteri, amuba, dll
j
Media Televisi, radio : memungkinkan
siswa untuk menjangkau audio (pendengaran) yang besar jumlahnya. Melalui medi tersebut,
ratusan siswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan oleh seorang dosen dalam
waktu yang sama.
BAB III
KESIMPULAN
Pemilihan
media pendidikan sangat penting dilakukan, karena dengan perkembangan zaman
maka pembelajaran yang lebih menarik dapat dilaksanakan. Seorang pendidik harus
mampu memilih dan menentukan jenis media apa yang tepat dapat pembelajaran
sesuai dengan materi yang akan disajikan. Ada beberapa point penting yang
menjadi pedoman agar pemilihan media pemblajaran tersebut berjalan sesuai rencana dan tepat
sasaran.
1. Faktor
yang mempengaruhi pemilihan media pendidikan/pembelajaran
·
Faktor tujuan
·
Faktor Efektifitas
·
Faktor kemampuan guru dan siswa
·
Faktor fleksibilitas (Kelenturan),
tahan lama dengan kenyataan
·
Faktor kesediaan media
·
Faktor kesesuaian antara manfaat dan
biaya
·
Faktor kualitas dan tehnik.
2. Kriteria
pemilihan pembelajaran
·
Tujuan
·
Sasaran didik
·
Karateristik media yang bersangkutan
·
Waktu, biaya
·
Ketersediaan
·
Konteks penggunaan
·
Mutu Teknis
3. Prinsip-prinsip
pemilihan media pembelajaran
·
Ketepatan dengan tujuan pembelajaran
·
Kemudahan memperoleh media,
·
Ketrampilan guru dalam menggunakan
media,
·
Tersedia waktu untuk menggunakannya, serta sesuai dengan taraf berfikir
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
Azhar. 2010. Media Pembelajaran.
Jakarta : Rajawali pers
Mufarrokah,
Anissatul. 2009. Strategi Belajar
Mengajar. Yogyakarta : Teras
Roqib,
Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta
: Lkis
Maunah,
Binti. 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta
: Teras
[1] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc, Media Pendidikan : Pengertian, pengembangan
dan pemanfaatannya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002, Hal 6.
[2] Dr. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung : Alumni, 1986,
hal 22
[3] Ibrahim, Media Instruksional, malang : Sub.
Penulis buku pelajaran proyek peningkatann perguruan tinggi, 1982, hlm. 13
1 comments:
izin copy ya..
Post a Comment