Loading...
15 Oct 2012

MASA KEJAYAAN PENDIDIKAN ISLAM

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


MASA KEJAYAAN PENDIDIKAN ISLAM
Masa ini di mulai dengan berkembang pesatnya kebudayaan Islam, yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dan Madrasah-madrasah (sekolah-sekolah) formal serta universitas-universitas dalam berbagai pusat kebudayaan Islam.Dengan semua itu jadi nampak sangat dominan pengaruhnya dalam membentuk pola kehidupan dan budaya kaum muslimin. Berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang melalui lembaga pendidikan itu menghasilkan pembentukan dan pengembangan berbagai macam aspek budaya kaum muslimin.
Kalau masa sebelumnya, pendidikan hanya sebagai jawaban terhadap tantangan dari pola budaya yang telah berkembang dari bangsa-bangsa yang baru memeluk agama Islam. Dengan berkembang pesatnya kebudayaan yang sedemikian cepatnya tersebut sehingga mengungguli dan bahkan menjadi puncak budaya umat manusia pada zaman itu. Kebudayaan Islam pada masa jayanya ini, bukan saja mendatangkan kesejahteraan bagi kaum muslimin saja, tapi juga untuk kesejahteraan bagi umat manusia pada umumnya, mendatangkan Rohmatan Lil’alamin.
Banyak ayat-ayat Al-qur’an yang kalau dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan jiwa dan semangatnya memang akan menghasilkan perkembangan budaya yang tinggi, yang mengarah pada Rohmatan Lil’alamin. Tetapi manakala umat Islam telah kehilangan semangat dan jiwa Al-qur’an, dan sudah tidak memperhatikan atau mengabaikan penghayatan dan pengalamanya secara benar, akan berhenti perkembangan kebudayaan Islam sebagaimana yang nampak pada masa kemunduran kebudayaan Islam.
A.    Berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Sebelum timbulnya sekolah dan universitas yang kemudian dikenal sebagai lembaga pendidikan formal, dalam dunia Islam sebenarnya telah berkembang lembaga-lembaga pendidikan yang bersifat non formal. Lembaga-lembaga ini berkembang terus dan bahkan bersamaan denganya tumbuh berkembang bentuk-bentuk pendidikan non formal semakin meluas. Diantara lembaga-lembaga pendidikan Islam yang bercorak non formal tersebut antara lain;
1.      Kuttab sebagai lembaga pendidikan dasar
2.      Pendidikan rendah di Istana
3.      Toko-toko kitab
4.      Rumah-rumah para ulama’(ahli ilmu pengetahuan)
5.      Majlis atau saloon kesusasteraan
6.      Badiah (padang pasir,dusun tempat tinggal baduwi)
7.      Rumah sakit
8.      Perpustakaan
9.      Masjid
Itulah sarana-sarana untuk pengembangan kebudayaan Islam,sehingga menjadikan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dimulai pada akhir abad pertama Hijriyah.
B.     Sistem Pendidikan Di Sekolah- sekolah
Sebenarnya timbulnya lembaga pendidikan formal dalam bentuk sekolah-sekolah dalam dunia islam, merupakan perkembangan semata-mata dari system pengajaran dan pendidikan yang telah berlangsung di masjid-masjid, yang sejak awal telah berkembang dan dilengkapi dengan sarana-sarana untuk memperlancar pendidikan dan pengajaran di dalamnya.
Di antara faktor-faktor yang menyebabkan berdirinya sekolah-sekolah di luar masjid antara lain:
1)      Khalaqah-khalaqah (lingkaran) untuk mengajarkan berbagi ilmu pengetahuan, yang di dalamnya juga terjadi diskusi dan perdebatan yang ramai, sehingga menganggu orang-orang yang beribadah,dengan keadaan demikian, mendorong untuk dipindahkanya kegiatan tersebut. Kemudian didirikanlah bangunan-bangunan sebagai ruang kuliah atau kelas-kelas yang tersendiri.
2)      Dengan berkembang luasnya ilmu pengetahuan, baik mengenai agama atau umum. Yang tidak mungkin keseluruhan tertampung dalam ruang masjid.
.Mahmud Yunus secara garis besar mengambarkan pokok-pokok rencana pelajaran pada berbagai tingkat pendidikan tersebut sebagai berikut :
a.       Rencana pelajaran kuttab (pendidikan dasar)
b.      Rencana pelajaran tingkat menengah
c.       Rencana pendidikan pada pendidikan tinggi
C.     Puncak Kemajuan Ilmu Dan Kebudayaan Islam
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, adalah sebagai akibat dari berpadunya unsure-unsur pembawaan ajaran Islam dengan unsure-unsur yang berasal dari luar. Kemudian potensi pembawaan Islam tidak merasa cukup hanya menerima pengaru dari luar saja,namun bahkan mengembangkannya lebih jauh, sehingga Nampak adanya unsure-unsur Islami yang dominan. Akhirnya berkembanglah berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Dalam bidang Filsafat Ketuhanan, atau Thologi, berkembang Ilmu Kalam, dengan berbagai macam pola pemikiranya. Filsafat Alamiah yang pada mulanya berasal dari luar Islam(sebagian besar dari Yunani) mendapatkan tempat dalam dunia Islam, karena memang ajaran Al-qur’an sendiri mendorong sepenuhnya pemikiran-pemikiran filosofis terhadap alam semesta.kemudian mengadakan penelitian-penelitian dan observasi lebih lanjut. Hasilnya adalah timbulnya berbagai macam cabang ilmu-ilmu alamiah, seperti fisika, biologi, kedokteran kimia astronomi dan lain-lain. Demikian pula pola pikir rasional yang di kembangkan oleh para ahli di kalangan Islam,mengembangkan Ilmu Mantiq, matamatika dan sebagainya.
Para sarjana muslim telah mengembangkan metodologi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dari sumber tertinggi, dengan mendapatkan pengalaman dan hubungan langsung dengan tuhan sebagai realitas mutlak.yang disebut sebagai metode sufisme, sebagaimana yang dikembangkan oleh Imam Al-Ghozali.Di samping itu para sarjana muslim juga telah mengembangkan metode observasi,metode historis(sejarah) sebagaimana yang di kembangkan oleh Ibnu Khaldun.
Dalam bidang kebudayaan pada umumnya Islam telah mempersembahkan kepada dunia, suatu tingkat budaya tertinggi yang menjadi mecusuarbudaya umat manusia beberapa abad sesudahnya. Dalam bidang arsitektur sangat menonjol bangunan-bangunan masjid, istana-istana yang indah. Dalam seni ukiran dan sulaman yang digunakan sebagai hiasan masjid dan istana. Seni music dan lukis, apalagi seni sastranya, dunia Islam dihiasi dengan serba keindahan yang mempesona dunia pada masanya.


PENUTUP
Demikianlah dunia islam di masa jayanya, yang dihiasi dengan berbagai unsure budaya dan ilmu pengetahuan yang beraneka ragam dapat diibaratkan sebagai taman yang indah penuh berbagai macam tanaman dengan buah dan bunga yang beraneka warna. Keadaan itu berlangsung, sampai pada suatu saat bangsa-bangsa Eropa berusaha untuk merembeskan kekayaan budaya tersebut ke Barat, dan bersamaan waktunya dengan datangnya bangsa Timur (bangsa moghul) untuk menghancurkan dan memusnahkanya. Peristiwa mundurnya kaum muslimin dari Spanyol dan keruntuhan Bagdad dengan segala akibatnya adalah merupakan masa semakin mundurnya marcusuar kebudayaan Islam.

0 comments:

 
TOP